Maskot Flora dan Fauna Jawa Tengah
Posted: Kamis, 17 Oktober 2013 by Unknown in
0
Maskot Flora dan Fauna Jawa
Tengah
·
Fauna:: Burung Kepodang Emas ( Oriolus chinensis )
Fauna yang jadi maskot provinsi Jawa Tengah ini
adalah jenis burung yang memiliki warna keemasan seperti namanya ‘burung
kepodang emas’, warna keemasan dengan garis hitam pada sayap dan ekornya membuatnya
tampak elok. Burung ini termasuk pemakan biji-bijian dan burung ini juga
memiliki suara yang indah.
·
Flora::
Kantil
(Cempaka Putih)
Flora maskot provinsi Jawa Tengah
ini adalah bunga katil atau cempaka putih.
Kantil (Cempaka Putih) merupakan tanaman yang mempunyai bunga
berwarna putih dan berbau harum dengan tinggi pohon mencapai 30 meter. Bunga
kantil yang mempunyai nama latin Michelia
alba dan masih berkerabat dekat dengan bunga jeumpa (cempaka
kuning) ini merupakan tanaman khas (fauna identitas) provinsi Jawa Tengah.
Mitos yang berkembang di masyarakat,
aroma bunga kantil yang khas sangat disukai oleh kuntilanak, sejenis makhlus
halus berjenis kelamin perempuan. Kuntilanak, menurut mitos ini, sering
menjadikan pohon kantil (cempaka putih) sebagai rumah tempat tinggalnya.
Terlepas dari mitos tersebut, kantil mempunyai nilai tradisi yang erat bagi
masyarakat Jawa, terutama Jawa Tengah baik dalam prosesi perkawinan maupun
kematian.
Tanam’an kantil mempunyai beberapa
nama lokal di berbagai daerah di Indonesia. Nama-nama lokal tersebut
diantaranya adalah cempaka putih, kantil (Jawa), cempaka
bodas (Sunda), campaka
(Madura), jeumpa gadeng (Aceh), campaka putieh (Minangkabau), sampaka mopusi (Mongondow), bunga eja kebo (Makasar), bunga
eja mapute (Bugis), capaka bobudo
(Ternate), capaka bobulo (Tidore).
Dalam bahasa Inggris, fauna identitas
Jawa Tengah ini disebut White champaca.
Di Filipina tanaman ini dikenal sebagai Tsampakang puti.
Dalam bahasa ilmiah (latin) bunga kantil disebut sebagai Michelia alba yang bersinonim dengan Michelia longifolia (Blume).
Ciri-ciri. Pohon kantil mempunyai tinggi yang mampu mencapai 30 meter dan
mempunyai batang yang berkayu. Pada ranting-ranting pohon cempaka putih
biasanya ditumbuhi bulu-bulu halus berwarna keabu-abuan.
Daun kantil (cempaka putih) tunggal berbentuk bulat telur dan
berwarna hijau. Tangkai daun lumayan panjang, mencapai hampir separo panjang
daunnya. Kantil (Michelia alba) mempunyai
bunga berwarna putih yang mempunyai bau harum yang khas. Tanaman yang
dimitoskan sebagai rumah kuntilanak ini jarang ditemukan mempunyai buah karena
itu perbanyakan dilakukan secara vegetatif.
Habitat dan Persebaran. Pohon kantil (cempaka putih) tersebar mulai daratan Asia beriklim
tropis hingga beberapa pulau di kawasan Pasifik. Di Indonesia, tanaman ini yang
menjadi flora identitas provinsi Jawa Tengah ini tersebar hampir di seluruh
wilayah Indonesia.
Habitat tumbuhan kantil meliputi daerah beriklim tropis pada
dataran rendah hingga ketinggian mencapai 1.600 meter dpl.
Manfaat dan Kegunaan. Bunga Kantil mempunyai
nilai tradisi yang erat bagi masyarakat Jawa, terutama di Jawa Tengah. Bunga
Kantil banyak di gunakan pada upacara perkawinan terutama sebagai hiasan
sanggul dan keris. Selain itu bunga kantil juga digunakan pada upacara kematian
dan tabur bunga (nyekar).
Dalam bahasa Jawa, kantil berarti menggantung
seperti halnya bunga ini. Bunga Kantil mempunyai makna ritual ‘kemantilkantil’
yang berarti selalu ingat dimanapun berada dan selalu mempunyai hubungan yang
erat sekalipun sudah berbeda alam.
Secara medis, bunga, batang, daun kantil (Michelia alba) mengandung alkaloid
mikelarbina dan liriodenina yang mempunyai khasiat sebagai ekspektoran dan diuretik.
Karena kandungan yang dipunyainya, kantil dipercaya dapat menjadi obat
alternatif bagi berbagai penyakit seperti bronkhitis, batuk, demam, keputihan,
radang, prostata, infeksi saluran kemih, dan sulit kencing.
Sayangnya khasiat yang dipunyai oleh bunga cempaka
putih ini belum tereksplorasi secara maksimal. Sehingga meski saat ini mulai
ada yang berusaha membudidayakan tanaman ini tetapi pemanfaatannya lebih banyak
untuk acara-acara spiritual dan tradisi.